Hujan

Terkadang…..

Kedatanganmu tak diinginkan…..

Tapi,…

Terkadang kau sangat diharapkan…..

Setelah diharapkan, …..

Terkadang kau bersifat berlebihan…..

Menjadi bencana bagi Manusia….

Tapi, Kami tahu bahwa bencana itu,….

Salah kami….

Salah kami yang membuang sampah sembarangan,….

Salah kami yang menebang hutan,……

dan banyak salah kami lainnya,…

Meskipun begitu,….

Aku salut padamu,….

Kau memang bijaksana,…

kau datang dengan diam,…..

dan juga pergi dengan diam,……

karna itu,….

Tetaplah jadi hujan yang bijaksana,…..

dan peringatkan kami,….

ketika kami,…..

berbuat salah.

Putri Embunku….

Kau ada dipagi hari…..

menyegarkan semua……

menyegarkan pohon….

hewan…..

dan hatiku….

yang terlalu lama terjatuh…..

terjatuh dalam penyesalan…….

yang mungkin takkan terobati….

Tapi,….

entah mengapa…..

jantung ini berdetak kencang………

karena kesegaranmu…..

yang membasahi jiwaku…..

Mungkin…..

hanya kata-kata ini yang bisa kuberikan padamu…..

kata-kata yang mungkin tak begitu berarti bagimu…..

tapi,…….

bagiku, ini sangat berarti…..

sekedar menyebut namamu saja…..

hatiku bergelora…….

semangatku bangkit dengan kokoh…..

sekokoh tembok cina……

kaulah spirit bagiku………

biarlah,…

biarlah aku hanya jadi pemuja rahasiamu…..

yang hanya ada di dunia impian……

impian para perjaka tangguh……

karena itu….

tetaplah ada…..

ada dipagi hari…..

untuk menyegarkan semua…

menyegarkan diriku.